Eh, jangan berburuk sangka dulu. Ini tidak ada hubungannya dengan "dunia lain" yang pernah ditayangkan di stasiun TV swasta. Ini murni kemampuan manusia biasa yang bisa dilakukan oleh semua orang.
Misalnya begini. Pernah ketemu orang jatuh terpeleset trus kita tanya sama orang itu " Anda tidak apa-apa? Butuh pertolongan lain?", dan orang itupun menjawab "Oh, saya tidak apa- apa, trimakasih." Walaupun orang itu berkata kalau dia tidak apa- apa mungkin "mata" kita bisa melihat bahwa orang itu kesakitan. Atau Anda pernah bertemu orang yang diam namun dia termenung sangat dalam. Mungkin Anda langsung bisa mengira kalau dia sedang butuh pinjaman uang...hahahaha
Ya pokoknya seperti itulah. Melihat yang tidak terlihat adalah kemampuan pikiran bawah sadar kita untuk menginterpretasikan apa yang terjadi di balik sebuah kejadian. Atau mencari tahu apa lebih dalam dari sekedar sebuah kejadian yang bisa kita lihat dengan mata jasmani kita.
Kalau apa yang dilihat oleh "mata" itu kemudian terkoneksi dengan perasaan, kita bisa menyebutnya dengan istilah "empati". Tapi kalau apa yang dilihat "mata" itu kemudian terkoneksi dengan hati, kita bisa menyebutnya dengan "belas kasihan/ compassion".
Tunggu dulu,mungkin Anda bertanya" Memang ada perbedaan anatara empati dengan compassion?
Empati adalah sesuatu yang lahir dari keadaan yang menyentuh perasaan kita. Itu sifatnya sementara dan bisa terhapus dengan sendirinya kalau kita melihat kenyataan yang bertolak belakang dengan apa yang kita lihat pertama. Misalnya, kalau kita bertemu dengan pengemis dan timbul perasaan empati untuk membantu kemudian ternyata kita tahu kalau pengemis itu ternyata kaya, maka perasaan empati itu akan hilang.
ini berbeda dengan compassion. Compassion (belas kasihan) menyentuh lebih dalam. Dia berhubungan langsung dengan hati kita. Berhubungan langsung dengan "kerinduan" yang Allah pernah taruh ketika DIA menciptakan kita. Belas kasihan bersifat permanen karena dia mengalir keluar secara spontan dari hati kita.
Ingat ketika Bunda Theresa melihat orang- orang miskin dankena kusta? Dia melihat sebuah "kebutuhan" yang dia tahu bahwa itu adalah pelayanannya. Buda Theressa bergerak dalam areal kasih yang mengalir dari sumber yang tidak pernah habis yaitu kasih Allah sendiri. Belas kasihan mampu menembus segala tembok- tembok pembatas yang dibuat oleh manusia.
Mata hati yang Anda dan saya punya harus dilatih. Itu adalah kemapuan yang Allah berikan untuk menjawab kebutuhan manusia selama masih tinggal di dunia ini.
"Sebab kami memperhatikan apa yang tidak kelihatan, bukan yang kelihatan...Karena apa yang kelihatan itu sementara sementara yang tidak kelihatan itu kekal. "
Tidak ada komentar:
Posting Komentar